Jika Anda masih pemula perlu mempelajari cara menentukan stop loss dalam trading. Trading terutama yang dilakukan secara online saat ini semakin populer. Salah satu alasannya karena lebih simple.
Bisa dipelajari dan dipantau hanya menggunakan gadget. Bahkan tersedia format untuk HP atau mobile. Jadi dimana saja kapan saja Anda bisa melakukan jual beli saham serta investasi dengan mudah.
Dalam trading nantinya Anda akan belajar mengenai stop loss. Ini merupakan salah satu menu utama yang selalu tersedia dalam platform jual beli saham. Apa saja yang perlu dipelajari, berikut penjelasannya.
Apa yang Dimaksud Stop Loss?
Sebelum mempelajari cara menentukan stop loss dalam trading perlu dipahami maksudnya terlebih dahulu. Bahwa stop loss trading adalah alat untuk membatasi kerugian para trader. Seperti pengertian secara istilah yaitu menghentikan kerugian.
Menu atau fitur ini adalah fasilitas dimana para trader bisa menjual saham saat mencapai harga tertentu. Prosesnya bisa otomatis untuk scenario pasar yang berbeda. Dan dapat digunakan dalam jangka pendek maupun panjang.
Namun banyak pakar mengatakan bahwa fitur ini merupakan cara menentukan stop loss dalam trading yang lebih efektif untuk trader harian. Umumnya setiap broker tidak membebankan biaya tambahan jadi sangat efektif.
Sebagai contoh, Anda membeli 200 saham ABATA dengan harga Rs. 100. Kemudian Anda menentukan bahwa batas kerugian yang bisa ditoleransi adalah 5% maksimal. Ini untuk semua kondisi tak terduga.
Maka Anda menempatkan stop loss dimana secara otomatis saham akan terjual bila harganya anjlok sampai di bawah Rs. 95. Dengan demikian tidak akan mengalami kerugian lebih dari 5%, biasanya trader bisa rugi mencapai 7-10%.
Perlu diketahui bahwa untuk menentukannya bisa digunakan beberapa metode. Jika Anda belum paham di salah satu metode dapat menggunakan metode lainnya yang lebih sederhana. Namun terlebih dahulu perlu mempelajari masing-masing cara kerja metode tersebut.
Cara Menentukan Stop Loss dalam Trading
Trader umumnya perlu menghentikan kerugian pada titik paling rendah. Ukurannya adalah terendah dari candlestick terbaru saat membeli saham. Sama halnya trader perlu menempatkannya dalam trading dengan titik tertinggi candlestick terbaru saat menjual.
Untuk bisa menggunakan fitur ini, Anda perlu mempelajari cara menentukan stop loss dalam trading. Berikut beberapa metode akurat yang bisa diikuti oleh trader meski baru pemula.
-
Tingkat dukungan
Cara pertama yang paling sering dimanfaatkan adalah tingkat dukungan atau level support Jika memperhatikan grafik mingguan Bursa Efek Anda dapat menempatkan dalam trading di level support 235, nantinya akan berjalan otomatis di 235.
-
Metode Persentase
Cara menentukan stop loss dalam trading selanjutnya adalah melalui persentase. Contoh paling mudah jika Anda mengambil rugi 10% sesuai selera risiko. Maka Anda dapat menempatkan harganya sebesar 10% lebih rendah dari harga beli.
-
Melalui indikator teknis
Indikator teknis ini sering digunakan para trader profesional. Misalnya rata-rata bergerak, Anda bisa menempatkan stop loss di bawah rata-rata pergerakan periode lama dibanding rata-rata pergerakan periode lebih pendek.
-
Fibonacci Retracement
Level ini juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara menentukan stop loss dalam trading. Dalam Fibonacci retracement digunakan deretan angka-angka sesuai deret Fibonacci, dimana 2 angka yang apabila dijumlahkan didapat angka ketiga.
Cukup rumit untuk menentukan secara manual. Maka biasanya disediakan grafik yang lebih mudha. Anda cukup menarik garis guna menghubungkan 2 titik ekstrim yaitu terendah dan tertinggi. Kemudian membagi jarak vertikal keduanya.
-
Indikator ATR
Indikator ATR yang mengukur volatilitas perubahan harga dari level high ke low atau sebaliknya dapat digunakan sebagai acuan menentukan stop loss. Umumnya 1 nilai ATR periodenya 14 hari, dimana range rata-rata dalam 14 hari terakhir.
-
Tentukan Stop Loss sebelum Target Profit
Terbilang lebih penting dibanding target profit, maka cara menentukan stop loss dalam trading perlu ditentukan terlebih dahulu. Sebab Anda perlu mengetahui position size sebelum entry. Jika sudah ada position size seharusnya besarnya stop loss tetap tidak akan menjadi lebih besar.
Keuntungan dari Menempatkan Stop-Loss
Seperti disinggung sebelumnya bahwa menentukan stop loss lebih penting dibanding target profit. Sebab rata-rata trader tidak masalah jika mendapat BEP asal tidak rugi. Berikut beberapa keuntungannya.
-
Membantu Memotong Potensi Kerugian
Perlu dipahami bahwa yang namanya saham bisa turun secara drastis yang mengakibatkan rugi besar. Fungsi mengetahui cara menentukan stop loss dalam trading adalah membatasi potensi rugi tersebut.
-
Sebagai Otomatisasi
Penjualan akan berjalan otomatis, tanpa perlu memantau pergerakan nilainya setiap saat. Ini sangat membantu bagi Anda yang memiliki banyak kesibukan setiap hari. Tidak perlu melakukan penjualan manual saat menyentuh nilai tertentu.
-
Mempertahankan Risiko dan Reward
Trader perlu menjaga risiko dan imbalan pada saat melakukan trading. Contohnya Anda menentukan hanya akan mengambil sebesar 2%, maka level resiko dan imbalannya seimbang pada harga yang sama.
Sama halnya jika cara menentukan stop loss dalam trading ini digunakan dalam pengambilan resiko sebesar 5%. Maka yang akan terjadi adalah Anda rugi maksimal 5% atau mendapat reward sebesar persentase tersebut.
-
Membantu Konsistensi
Setiap trading pasti ingin meraup untung sebesar-besarnya, namun kenyataannya ini kurang aman. Stop loss dapat membantu Anda untuk konsisten pada keuntungan dan potensi rugi yang sudah dibatasi. Sehingga dalam aktivitas trading terlatih untuk disiplin.
Kesalahan yang Perlu Dihindari Saat Memasang Stop Loss Trading
Meski sudah banyak penjabaran di setiap platform namun banyak trader yang masih saja melakukan kesalahan. Menyebabkan aktivitasnya tidak efektif. Sebelum rugi, berikut adalah beberapa kesalahan yang wajib Anda hindari.
- Tidak Menentukan Penempatan Stop Terlebih Dahulu
Kebanyakan lebih fokus pada potensi untung, ini wajar. Namun lebih aman jika Anda terlebih dulu menempatkan stop sebelum menentukan posisi. Sehingga tidak terpancing dengan potensi nilai besar yang juga memiliki resiko tertentu.
Apalagi untuk Anda yang tidak selalu bisa memantau pergerakan nilai pasar. Jika tidak dibatasi dulu sebelum menentukan posisi, bisa jadi tanpa sadar harga turun dan menyebabkan rugi secara signifikan.
- Menempatkan Stop secara Asal
Penempatan perlu dilakukan dengan parameter teknis, tidak bisa asal. Sebab Stop loss akan memaksa trader keluar dari pasar apabila posisi tradingnya salah, meski Anda ingin bertahan dengan harapan pergerakan harga kembali sesuai keinginan.
- Menentukan Stop Loss secara Random
Tidak dipungkiri bahwa banyak trader angka secara acak hanya berdasarkan perkiraan besar pip yang diinginkan. Contoh 25 atau 50 pip, bisa juga melalui perhitungan position size agar besarnya stop loss kecil, sehingga volume trading besar.
Namun ternyata cara tersebut kurang tepat sebab kurang memperhatikan pergerakan harga. Besar kemungkinan levelnya tidak proporsional dengan kondisi sebenarnya di pasar. Terutama level support terdekat yang dianggap sebagai acuan sehingga level stop-nya tereksekusi sebelum harga naik.
Cukup tricky memang untuk bisa menjalankan aktifitas trading. Terutama bagi pemula yang tentu dalam trading mengharapkan untung dari pembelian dan penjualan saham. Inilah mengapa perlu belajar cara menentukan stop loss dalam trading dengan benar.
DAFTAR ISI